Rabu, 24 April 2013


Kamis, 25 April 2013
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN

       Latar Belakang
       
                   
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi di pengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek demografi atau kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.
Salah satu kebutuhan dalam pelaksanaan poembangunan dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah informasi yang valid dan akurat. Oleh karena itu pembangunan system informasi, kususnya di bidang kesehatan dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya –upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Perubahan pelayanan di bidang Kesehatan yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas mengharuskan sektor kesehatan  untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Untuk mewujudkan informasi atas segala kegiatan pelayanan kesehatan salah satunya adalah Puskesmas  maka perlu satu system alat bantu berupa system informasi Puskesmas ( Simpus )  agar semua kegiatan dapat termonitor dengan baik.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

    Sistem Informasi Manajemen Puskesmas ( Simpus )
Perubahan era globalisasi membawa dampak yang luas bagi warga masyarakat. Pendidikan masyarakat yang relatif tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi tentang kesehatan, serta kesadaran hukum yang semakin tinggi, menyebabkan semakin bervariasi dan tinggi tuntutan kebutuhan kesehatan mereka. Hal ini akan membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang tepat.
Masalah  dalam Pelayanan Kesehatan yakni Pengelolaan data Puskesmas yang sangat banyak, baik data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh Puskesmas sehingga mengakibatkan:
·         Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat.
·         Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
·         Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
·         Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya. Maka perlu dipikirkan mengenai sistim informasi yang mudah,cepat serta dapat dilihat dan dimengerti yaitu dengan adanya SIMPUS.
·         Karena dengan Simpus dapat memberikan :

 1. Manfaat Umum Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
  • Efisiensi
  • Kemudahan dan kecepatan data
  • Dokumentasi dan pelaporan yang Auditable dan Accountable
  • Meningkatkan profesionalisme dan kinerja Menejemen Puskesmas
  • Mendukung koordinasi antar bagian-bagian didalam Puskesmas
·         Ketepatan
Pada awal pemasangan Sistem Informasi  Puskesmas, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan dan ketepatan data belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dapat dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, terhadap ketepatan dan kecepatan kerja.
·         Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMPUS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Menejemen. Sistem Informasi Menejemen Puskesmas juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 (dua) kali pada hal yang sama, maka system akan menolaknya, sistem juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
·         Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMPUS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
·         Peningkatan Pelayanan
Pengaruh SIMPUS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya.
·         Kemudahan Pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMPUS, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.




2. Manfaat Manajerial
·         Kecepatan Menejer Untuk Mengambil Keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIMPUS, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dan informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapati sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
·         Akurasi dan kecepatan untuk mengidentifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMPUS memberi gambaran dan hari ke hari mengenai kinerja Puskesmas, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera teratasi dan disusun.
·         Memudahkan penyusunan rencana dan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMPUS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu. ini tenth saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
 3. Manfaat Bagi Organisasi
·         Budaya Kerja
Sistem Informasi Menejemen Puskesmas ini mensyaratkan    kedisiplinan dalam memasukkan data, baik ketepatan waktu maupun keakuratan data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMPUS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat,  Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung.


Pemahaman sistem

Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau peduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMPUS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem diPuskesmas tersebut bekerja.
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMPUS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. 
      




BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


Sistem Informasi Kesehatan ( Simpus ) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik,  serta menejemen terhubung menjadi satu dengan sitem real online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat memonitor perkembangannya.

 Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas  yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
·         Pencatatan medical record
·         Kecepatan pelayanan administrasi
·         Pembuatan laporan data penyakit  secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada.
Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan Puskesmas  yang bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di Puskeswmas  adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.



BAR IV
 SISTEM INFORMASI

1. Identifikasi Masalah
Guna mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Puskesmas” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan  pelayanan kesehatan. Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi permasalahan adalah:
  1. Analisis pemanfaatan SIMPUS dalam meningkatkan pelayanan di Puskesmas?
  2. Mengapa SIMPUS Menjadi Pilihan?
  3. Bagaimana Pemanfaatan Pengelolaan Informasi dengan Teknologi Informasi yang ada




BAB V
 PENUTUP

           Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa system informasi merupakan salah satu system yang dapat digunakan untuk memberikan beberapa informasi data kususnya kegiatan yang di lakukan di Puskesmas sehingga data dapat dilihat secara cepat tepat dan  untuk memberikan informasi yang baik. Dengan adanya Simpus diharapkan semua data bisa terekap serta dapat di pertanggungjawabkan dengan benar. Demikian penulisan system manajemen Puskesmas semoga dapat memberikan wawasan bagi penulis serta lebih dapat memahami tentang system informasi Manajemen yang ada.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar