Kamis, 25 April 2013
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan
kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi di
pengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek demografi atau kependudukan,
keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk pendidikan serta
keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.
Salah
satu kebutuhan dalam pelaksanaan poembangunan dan usaha mencapai tujuan
pembangunan kesehatan adalah informasi yang valid dan akurat. Oleh
karena itu pembangunan system informasi, kususnya di bidang kesehatan
dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya –upaya kesehatan
demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Perubahan pelayanan di bidang Kesehatan yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas mengharuskan sektor kesehatan untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang
mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting
sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam
menyongsong era Informasi ini.
Untuk mewujudkan informasi atas segala kegiatan pelayanan kesehatan salah satunya adalah Puskesmas maka perlu satu system alat bantu berupa system informasi Puskesmas ( Simpus ) agar semua kegiatan dapat termonitor dengan baik.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan
prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan
diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung
proses pengambilan keputusan manajemen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas ( Simpus )
Perubahan era globalisasi
membawa dampak yang luas bagi warga masyarakat. Pendidikan masyarakat
yang relatif tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal
termasuk informasi tentang kesehatan, serta kesadaran hukum yang semakin
tinggi, menyebabkan semakin bervariasi dan tinggi tuntutan kebutuhan
kesehatan mereka. Hal ini akan membawa dampak luas dalam pelayanan
kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai
pelayanan kesehatan yang tepat.
Masalah dalam Pelayanan Kesehatan yakni Pengelolaan data Puskesmas yang sangat banyak, baik data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh Puskesmas sehingga mengakibatkan:
· Redudansi
Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data
sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi
lambat.
· Unintegrated
Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak
sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang
berbeda-beda.
· Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
· Terlambatnya
Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara
manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat
dipercaya kebenarannya. Maka perlu dipikirkan mengenai sistim informasi yang mudah,cepat serta dapat dilihat dan dimengerti yaitu dengan adanya SIMPUS.
· Karena dengan Simpus dapat memberikan :
1. Manfaat Umum Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
- Efisiensi
- Kemudahan dan kecepatan data
- Dokumentasi dan pelaporan yang Auditable dan Accountable
- Meningkatkan profesionalisme dan kinerja Menejemen Puskesmas
- Mendukung koordinasi antar bagian-bagian didalam Puskesmas
· Ketepatan
Pada awal pemasangan Sistem Informasi Puskesmas,
ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan dan ketepatan
data belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk
tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dapat
dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, terhadap ketepatan dan kecepatan kerja.
· Akurasi
Hal
lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan
sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun
sekarang dengan SIMPUS hal tersebut
cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan
oleh Sistem Informasi Menejemen. Sistem Informasi Menejemen Puskesmas juga
dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi
tertentu. misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 (dua) kali pada hal
yang sama, maka system akan menolaknya, sistem juga akan memberikan
peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2
kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
· Integrasi
Hal
lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien
harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMPUS
data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini
jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
· Peningkatan Pelayanan
Pengaruh SIMPUS yang dirasakan
oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang
pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya.
· Kemudahan Pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMPUS,
proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita
dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
2. Manfaat Manajerial
· Kecepatan Menejer Untuk Mengambil Keputusan
Dengan
sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang
dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu
(harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum
tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIMPUS,
informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat
tabulasi dan informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapati
sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
· Akurasi dan kecepatan untuk mengidentifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMPUS memberi gambaran dan hari ke hari mengenai kinerja Puskesmas,
maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal
ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini,
sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera
teratasi dan disusun.
· Memudahkan penyusunan rencana dan strategi
Sejalan
dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi
ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMPUS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu. ini tenth saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
3. Manfaat Bagi Organisasi
· Budaya Kerja
Sistem Informasi Menejemen Puskesmas ini mensyaratkan kedisiplinan
dalam memasukkan data, baik ketepatan waktu maupun keakuratan data,
maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu,
menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMPUS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, Katakanlah semua unit
sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya,
manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada
pasien-pasien yang menggantung.
Pemahaman sistem
Apabila
dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau
peduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMPUS
hal tersebut terjadi dengan sendirinya. ini karena seringkali untuk
memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai
unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat
terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan.
Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem diPuskesmas tersebut bekerja.
Seringkali
orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi
meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya,
jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas
kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMPUS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak.
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi Kesehatan ( Simpus ) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik, serta
menejemen terhubung menjadi satu dengan sitem real online (up to date).
Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat memonitor
perkembangannya.
Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
· Pencatatan medical record
· Kecepatan pelayanan administrasi
· Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada.
Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional.
Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan dengan penanganan
aspek administratif dan Puskesmas yang
bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas
pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada
pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem informasi Puskesmas adalah
faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun keamanan
terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang
sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem
informasi di Puskeswmas adalah bagian pelayananan di BP.
Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu
data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data
tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.
BAR IV
SISTEM INFORMASI
1. Identifikasi Masalah
Guna mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Puskesmas” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi permasalahan adalah:
- Analisis pemanfaatan SIMPUS dalam meningkatkan pelayanan di Puskesmas?
- Mengapa SIMPUS Menjadi Pilihan?
- Bagaimana Pemanfaatan Pengelolaan Informasi dengan Teknologi Informasi yang ada
BAB V
PENUTUP
Dari uraian
diatas dapat di simpulkan bahwa system informasi merupakan salah satu
system yang dapat digunakan untuk memberikan beberapa informasi data
kususnya kegiatan yang di lakukan di Puskesmas sehingga data dapat
dilihat secara cepat tepat dan untuk memberikan informasi
yang baik. Dengan adanya Simpus diharapkan semua data bisa terekap serta
dapat di pertanggungjawabkan dengan benar. Demikian penulisan system
manajemen Puskesmas semoga dapat memberikan wawasan bagi penulis serta
lebih dapat memahami tentang system informasi Manajemen yang ada.